Aku si Nona Kesepian. Berteman sunyi, bersahabat hening. Mengembara hanya pada sudut kamarku sendiri. Lalu, pada satu kedipan mata aku menyambangi hatiku yang rupanya sudah terisi… kamu. Padahal sudah lama kosong hingga gelap. Lantainya sedingin salju yang jatuh menyewa halaman rumah. Dindingnya kokoh berdebu serupa gudang yang lama dibiarkan menjadi tempat paling menakutkan bagi anak-anak.
Bagaimanakah cara mengusirmu, Tuan? Sedang pintuku mendadak hilang. Tak juga kamu temukan jendela, sebab mengerikan jika seseorang memanjat masuk merusak rumahku yang rusak. Lantas, nyamankah kamu di sana? Atau, bersediakah kamu menungguku menambal atap, membersihkan setiap sudutnya, serta memperbaiki retak-retak yang kacau?